Monday, November 26, 2007

Kehilangan Kesempatan untuk mengetahui kebenaran

Hari ini saya mau sharing sebuah cerita yang bagus. Cerita ini saya ambil dari blog Venerable Wuling. website : www.amtbweb.org blog : http://www.abuddhistperspective.org/
jika saudara ingin lebih banyak mengenai ajaran Buddha aliran Pureland , bisa kunjungi website dan blog tersebut ( Bahasa Inggris ).


Kehilangan satu kesempatan mengetahui kebenaran

Seorang pedagang muda pulang ke rumah dan melihat rumahnya telah di rampok dan di bakar oleh perampok. Diluar sebelah kanan rumah nya hanya ada sebuah mayat kecil yang telah bakar seperti arang. Dia berpikir bahwa mayat tersebut adalah anak lelaki kecil nya. Dia tidak tahu bahwa anak nya masih hidup. Dia tidak tahu setelah rumah terbakar , perampok membawa pergi anak nya itu. Dalam keadaan pikiran yang kacau , pedagang muda itu percaya bahwa mayat yang dia lihat itu adalah anak lelaki nya. Jadi dia menangis , dia memukul dadanya dan menarik rambutnya dengan penuh kepedihan hati. Setelah itu dia mulai melakukan acara keremasi ( pembakaran abu ). Lelaki ini sangat sayang anak lelaki nya ini. Anak lelaki nya bagaikan nyawa nya. Dia sangat merindukan dan tidak mau melepaskan abu anak tersebut walaupun hanya sebentar. Dia membuat sebuah tas beledu untuk abu tersebut. Dia membawa tas itu pagi dan malam, walaupun dia kerja atau istirahat tas tersebut tidak pernah berpisah dengan nya.
Suatu malam anak lelakinya ( yang sebenarnya ) berhasil melarikan diri dari perampok. Anaknya datang ke rumah baru yang baru di bangun oleh ayah nya. Dengan gembira anak tersebut mengetuk pintunya sekitar jam 2 pagi . Ayah nya yang masih memegang abu sambil menangis menanya " Siapa itu ? Ini saya , anak mu! kata anak itu di luar pintu. Kamu orang jahil , kamu bukan anak saya , anak saya telah meninggal dunia 3 bulan yg lalu. Abunya ada di saya sekarang ini." Anak kecil itu terus mengetuk pintu dan menangis. Dia memohon mohon terus menerus untuk masuk , tetapi ayah nya tetap menolak untuk dia masuk. Orang tersebut memegang keyakinan kuat bahwa anaknya telah meninggal dunia dan anak yg di luar pintu adalah orang jahil yang datang untuk menggangu dia. Akhirnya anak tersebut pergi dan ayah nya kehilangan anak nya selamanya.
Buddha Berkata jika anda telah mendapatkan sebuah ide pandangan terhadap sesuatu dan menggangap hal tersebut adalah sebenarnya" , maka anda akan kehilangan kesempatan untuk mengetahui " kebenaran yang sebenarnya". Walaupun jika kebenaran datang dari seseorang dan mengetuk pintu anda , anda juga akan menolak untuk membuka pintu pikiran anda.
Dari ~ Thich Nhat Hanh, no death, no fear
Semoga semua makhluk berbahagia.. Amituofo