Monday, March 3, 2008

Desa Tang Chi - Desa penuh kedamaian

Tang Chi merupakan sebuah kota kecil , terletak di provinsi An hui , China. Di sini terdapat sebuah organisasi pendidikan ( Lu Jiang Jiao Yu Zhong Xin ) , yang memberi pelajaran berdasarkan nenek moyang china LU JIA / Kong Fu Zi , mengajar orang - orang sikap yang patut di terapkan dalam kehidupan sehari - hari. Salah satu ajaran yang di terapkan adalah "DI ZI GUI" yaitu standard seorang murid. Selain itu organisasi ini juga melakukan kegiatan amal untuk membantu orang - orang yang dalam kesusahan , orang - orang tua dan lain - lain. Untuk membuktikan , manusia bisa bisa di didik melalui pendidikan , akan menjadi baik dan dunia akan damai tentram. Ini lah topic yang sering di bahas oleh PBB. Hasil nya dapat kita temui di kota kecil ini. Terbukti juga Sifat Manusia adalah baik pada awal nya ( Ren Zhi Chu , Xing Ben Shan ).

Seorang teman sedharma dari Indonesia , telah 2 tahun tinggal di tempat ini dan juga belatih diri , belajar mendidik. Harap suatu hari juga bisa kembali ke indonesia dengan membawa kebudayaan nenek moyang china ini dan terapkan kepada teman-teman yang ingin belajar.

Kemaren teman ini kembali ke indonesia dan kami ketemu di singapore. Dia menceritakan kehidupan di kota kecil ini, sangat menarik. Sebagai Murid Buddha , kita patut belatih diri seperti ini. Benar - benar melakukan hal yg berguna untuk makhluk hidup. Sikap dan hati tulus terhadap semua orang , berlatih menghilang kan sifat kita yang begitu kasar , tamak dan hanya mementingkan diri sendiri tanpa melihat orang - orang yang lebih susah dari kita. Semangat Sang Buddha dapat kita temui di sini.

Ini merupakan Sebuah organisasi dari teman - teman murid Sang Buddha, tetapi menurut teman saya , mereka tidak boleh memakai nama agama. Saya merasakan terharu. Karena mungkin kita sering membanding - bandingkan agama kita dengan agama orang lain, dan sangat fanatik. Yg kita pikirkan hanya ajaran kita yang terhebat , jika melakukan kegiatan amal , pasti dibesar - besarkan biar semua orang bisa ketahui.
Saya yakin kita juga bisa seperti teman - teman di kota Tang Chi , melakukan amal yg sebesar namapun tidak mengharapkan orang tahu bahwa ini siapa yang melakukan dan dari agama mana yg melakukan dan tidak mementingkan pujian dari orang lain , merasa bangga. Begitu juga dengan nama Sang Buddha yang tidak di ungkitkan. Apakah kita dapat lakukan?

semoga semua makhluk berbahagia , Amituofo / Namo Amitabha Buddha